Membangun Database dengan MySQL - Layar Data Analyst

Breaking

Minggu, 20 Mei 2018

Membangun Database dengan MySQL


Seiring dengan berkembangnya zaman, peningkatan kebutuhan terhadap berbagai hal juga turut meningkat. Berbagai teknologi yang berkembang dewasa ini juga telah mengalami perkembangan, dimana data sebagai objek yang digunakan maupun dihasilkan terus meningkat penggunaannya. Tak ayal lagi menyebabkan begitu banyak jumlah data yang tersebar disekitar kita. Data itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) (Ramez,2000).
Alat bantu berupa perangkat lunak yang memudahkan kita untuk mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga mudah untuk kita akses dan tampilkan sesuai dengan yang kita inginkan dinamakan Database Management System (DBMS), yang dewasa ini memiliki banyak varian seperti Ms Foxpro, DbaseIII, MS Access, MySQL, SQL Server, Oracle, Sybase dan masih banyak lagi. Adapun manfaat dari penggunaan basis data diantaranya: ketersediaan data yang selalu terjamin, integrasi yang selalu terjaga, duplikasi data dan kelebihan data dapat diminimalkan, keamanan data terjamin karena dapat diatur tingkatan user yang berhak untuk mengakses data, serta sentralisasi pengolahan data yang dilakukan oleh administrator. (Sularso, 2009).
Query adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi atau untuk  bekerja (maupun memanipulasi) dengan sebuah database. Dan diantara sekian banyak bahasa query, bahasa query SQL adalah yang paling banyak digunakan seperti halnya aplikasi program MySQL. Untuk menggunakan program seperti MySQL, maka kita perlu memahami bahasa SQL dan tipe data yang akan mempermudah kita dalam pembuatan tabel.
Pada dasarnya bahasa query SQL secara garis besar dapat dibagi menjadi 3:
1.        DDL (Data Definition Language)
       Merupakan bahasa-bahasa SQL yang digunakan untuk membuat, memanipulasi, memanipulasi, dan menghapus schema yang ada dalam database.
2.        DML (Data Manipulation Language)
Merupakan bahasa-bahasa SQL yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data.
3.        DCL (Data Control Language)
Kelompok perintah yang dipakai untuk melakukan otorisasi terhadap pengaksesan data dan pengalokasian ruang. Misal: suatu data bisa diakses si A, tetapi tidak bisa diakses oleh si B. 

Kemudian setiap data memiliki tipe data. Beberapa jenis tipe data dasar yang digunakan dalam MySQL antara lain:
·         INT, tipe data untuk mendefinisikan field yang akan menyimpan data angka.
·      VARCHAR(n), tipe data untuk mendefinisikan field yang akan menyimpan data berupa teks atau string dengan panjang huruf maksimal n huruf.
·     CHAR(n), tipe data untuk mendefinisikan field yang akan menyimpan data berupa teks atau string dengan panjang kurang dari n huruf. Jika data yang dientri kurang dari n maka sisanya akan diisi dengan spasi.
·      TIME, tipe data untuk mendefinisikan field yang mampu menyimpan tentang waktu dalam format HH:MM:SS.
·     DATE, tipe data untuk mendefinisikan field yang mampu menyimpan tentang tanggal dengan format YYYY:MM:DD.

 Sedangkan untuk perintah SQL yang digunakan dalam MySQL adalah sebagai berikut:
Teks perintah
Fungsi
Show databases
Menampilkan database yang ada didalam MySQL
Use nama_database
Menggunakan salah satu database yang ada
Show tables
Menampilkan semua tabel yang ada dalam database yang kita buka atau gunakan dengan perintah use
Show nama_tabel
Menampilkan tabel tertentu yang ada dalam database yang kita buka
Describe nama_tabel
Menampilkan struktur tabel
Create database nama_database
Membuat database baru
Create table nama_tabel
Membuat tabel baru

Studi kasus
            Adapun kasus yang harus diselesaikan melalui pembuatan database kali ini adalah seperti berikut:
            Ada sebuah enterprise yaitu CV. Passion Organizate yang bergerak dalam bidang jual beli pakan ternak. Dalam mekanisme perusahaan tersebut, pemilik membeli beberapa komoditi pakan ternak dari importir, kemudian mengatur pengangkutannya menuju ke gudang pemilik untuk kemudian dikemas ulang dan dijual kepada pembeli. Pemilik merasa perlu membuat sebuah database karena perusahaan tersebut tidak hanya bergerak dalam 1 bidang saja, sehingga dianggap bahwa dengan adanya database untuk bisnis pakan ternak ini akan berjalan lebih lancar ketika ada sebuah database mengenainya.

Pada kasus yang telah dipaparkan, pertama-tama praktikan perlu membuat diagram yang menggambarkan kerangka database yang sebagai berikut:
 
Pada kasus tersebut terlihat bahwa sebuah enterprise meminta agar dibuatkan sebuah database yang berkenaan dengan bisnisnya yang berprinsip sebagai re-seller pakan ternak. Maka, dalam database tersebut tentu akan ada entitas-entitas berupa importir, pembeli, dan transportasi yang memiliki berbagai value dan atribut tersendiri. Hal tersebut berarti, kita perlu membuat 3 tabel yang akan memuat data-data dan atribut dari 3 entitas tersebut.
Gambar 1. Tampilan awal
Potongan program ini merupakan tampilan awal yang akan muncul ketika program pertama kali dibuka. Kemudian untuk membuat suatu database baru, kata kunci perintah yang harus diketikkan adalah create nama_database (pada gambar 2). Sedangkan  untuk penulisan setiap perintah juga harus selalu diakhiri oleh tanda ; atau titik koma sebelum menekan tombol enter agar program dapat merespon dan mengeluarkan hasil yang diinginkan sesuai keinginan praktikan.  Ketika user salah dalam menginput kata kunci perintah, maka secara otomatis program akan mengeluarkan pernyataan error atau kesalahan yang akan diikuti dengan jenis dan letak kesalahan yang menyebabkan program tidak dapat berjalan. User hanya dapat memasukkan perintah ketika terdapat tampilan mysql>. Maka dapat disimpulkan bahwa berbagai tulisan lain yang tidak diawali dengan mysql> adalah respon dari perintah yang diberikan pada program.
Gambar 2. Tampilan pembuatan database baru dan penampilannya
Pada database yang dibuat kali ini, nama yang digunakan adalah trade. Maka perintah yang dituliskan adalah create database trade dan diikuti tanda ; sebelum kemudian memencet tombol enter. Kententuan penulisan nama_database juga tidak boleh memiliki spasi maupun simbol.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melihat apa sajakah database yang pernah dibuat dalam program untuk memastikan database baru tersebut telah dibuat. Kata kunci perintah untuk melakukan aktivitas tersebut adalah show databases. Ketika user menginput perintah show databases kemudian tanda ; maka program akan mengeluarkan daftar nama database yang pernah dibuat seperti pada gambar 3.2.
            Kemudian, ketika user merasa terdapat database yang tidak akan digunakan maka user dapat menghapus database tersebut dengan menginput perintah drop database nama_database. Pada kasus kali ini, didalam program telah ada database lain yang bernama trading. Maka kemudian user ingin menghapus database tersebut dengan perintah drop database trading.
            Untuk memastikan apakah database yang ingin dihapus tadi telah terhapus, user hanya perlu memerintahkan program mengeluarkan daftar nama database dengan show databases. Pada program ini (visualisasi gambar 3), telah terbukti bahwa database trading telah terhapus karena tidak ada lagi dalam daftar database pada program.
Gambar 3. Tampilan penghapusan suatu database
            Setelah user membuat suatu database baru, maka yang dilakukan  adalah menggunakan database tersebut. Perintah yang perlu digunakan adalah use nama_database. Dan pada kasus ini maka menjadi use trade, karena user ingin menggunakan database dengan nama trade (gambar 4) dan kemudian diikuti tanda ; sebelum memencet tombol enter.  
Gambar 4. Tampilan pembuatan tabel
            Pada gambar 4 menunjukkan proses pembuatan sebuah tabel. Pada gambar tersebut ditunjukkan bahwa user ingin membuat tabel dangan nama data_importir. Ketentuan penulisan pembuatan tabel ini adalah create table nama_tabel yang kemudian diikuti tanda ( atau kurung buka. Tanda kurung buka ini menunjukkan bahwa user akan menginput nama-nama kolom yang akan ada pada tabel tersebut. Ketika setelah tanda kurung buka diinput dan tombol enter ditekan, maka program akan mengeluarkan bullets yang digunakan untuk menginput isian kolom atau atribut. Pada kasus ini, user ingin membuat tabel dangan isian kolom berupa no, nama,jenis_barang, harga_beli dan kuantitas (gambar 4). Maka dalam menuliskan isian tersebut harus mengikuti ketentuan nama_kolom tipe_data (kapasitas) dan diikuti tanda koma (,) jika masih ada kolom yang ingin ditambah dan tanda kurung tutup ketika penulisan sudanh selesai serta tanda ; (titik koma) yang mengakhiri setiap perintah.
            User menginput isian tabel dengan perintah no int(10),. Hal ini bermakna user ingin membuat kolom pertama dengan nama= no dan memiliki tipe data int (penyimpan data angka) yang berukuran maksimal 10 karakter. Kemudian kolom nama varchar(40), bermakna bahwa user ingin membuat kolom kedua dengan nama kolom= nama dengan tipe data varchar (tipe data penyimpan angka dan huruf) yang berukuran maksimal 40 karakter. Begitu pula dengan isian kolom ketiga dan seterusnya hingga kolom dengan nama kuantitas yang menggunakan tipe data int (penyimpan data angka) dengan kapasitas 10 karakter. Ketika kolom akhir telah dituliskan, maka user perlu mengakhiri perintah dengan simbol ) atau kurung tutup dan ; atau titik koma.
            Karena pada pambuatan database ini akan dibentuk 3 tabel yang mewakili setiap entitas, maka kata kunci perintah untuk membuat tabel juga ada 3 dengan create table data_importir, create table data_transport dan create table data_pembeli yang semuanya menggunakan ketentuan penulisan khusu pembuatan tabel seperti yang telah dipaparkan sebelumnya yang visualisasinya terdapat pada gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Tampilan pembuatan 2 tabel lain.
            Kemudian, untuk memastikan bahwa tabel telah terbuat maka perintah yang perlu dijalankan adalah show databases. Ketika perintah berhasil dijalankan maka akan muncul daftar tabel baru yang telah dibuat seperti pada gambar 6. Lebih lanjut lagi, ketika user ingin melihat bagaimana tabel yang telah dibuat tersebut maka perintah yang harus dijalankan adalah desc nama_tabel. Pada gambar 6 adalah tampak deskripsi dari tabel data_importir, dan pada gambar 7 adalah tampak dari deskripsi tabel data_pembeli dan data_transport.
Gambar 6. Penampilan daftar tabel dan deskripsi tabel data_importir
Gambar 7. Tampilan deskripsi tabel data_pembeli dan data_transport
            Ketika user merasa ada kolom dari tabel yang tertinggal untuk diinputkan, maka user hanya perlu memasukkan perintah dengan menggunakan kata kunci alter dengan ketentuan alter table nama_table kemudian memencet tombol enter sehingga akan muncul bullets. Dalam bullet tersebut, perintah yang diinputkan adalah add nama_kolombaru tipe_data(ukuran) yang pada database ini nama kolom yang tertinggal adalah no_hp pada tabel data_transport. Maka perintah yang perlu diinput adalah alter table data_transport (lalu ketik enter) dan add no_ho int(12)dan diikuti simbol ;.
Maka  untuk memastikan apakah kolom baru telah masuk dalam tabel, user perlu meluhat deskripsi tabel dengan desc data_transport. Pada visualisasi gambar 7 terlihat bahwa kolom no_hp telah masuk kedalam tabel tersebut.
Gambar 8. Tampilan penggunaan alter
Langkah akhir, ketika user ingin melihat apakah database yang dibuat sesuai keinginan maka user dapat membuka web browser untuk kemudian mengetikkan alamat yaitu localhost/phpmyadmin sehingga akan tampak gambar seperti berikut :
Gambar 9. Tampilan localhost/phpmyadmin
            Ketika ingin mengecek database yang pernah dibuat maka pilih pada pull-down menu dan klik nama database yang diinginkan. Maka akan muncul konten atau isi tabel apa saja yang telah dibuat dan ketika nama tabel tersebut diklik maka akan muncul deskripsi dari tabel tersebut (pada gambar 9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar